Ekspetasiku gak terlalu besar ketika hendak menonton Real Steel. Yaa… sekedar obat kangen setelah berapa minggu gak nonton film. Apalagi lihat di trailer nampak lumayan seru ada robot-robot berantem. Terus… ada Hugh Jackman di situ, jadi paling nggak ni film diproyeksikan bener-bener film menghibur. Walau siap-siap kecewa juga sih, karena apa serunya robot berantem di ring sih? Hehehe… Tapi antusiasku meningkat ketika di awal film muncul nama Spielberg di posisi executive producer. Berarti nih film nggak main-main juga.
Film dibuka dengan sosok looser yang ada pada diri Charlie Kenton. Oke… tipikal film ginian, huehehe… Si Charlie ini driver robot petarung yang ternyata mantan petinju hebat. Tapi sayangnya nggak menular ke kemampuan bertarung robotnya. Teruus… semua berubah ketika anaknya (yang gak pernah dia lihat sejak dia lahir) muncul dan ikut dengannya. Bisa ditebak, muncul situasi-situasi yang menampilkan naik turunnya hubungan mereka dan robot yang tak sengaja mereka temukan, Atom. Di siini berasa banget influence Spielberg. Moment-moment Charlie ‘junior’ dengan si Atom mengingatkanku pada film-film keluarga Spielberg seperti ET atau AI. Adegan-adegan berdua mereka sangat hidup dan terlihat jelas betapa dekatnya mereka secara emosi. Dan… pemilihan angle-angle kamera punya peran yang sangat besar. Setelah Night at the Museum dan Date Night, Shawn Levy sang sutradara naik kelas di film ini. Tapi… bisa ditebak… pasti ada pertarungan puncak dan tentu saja antara si underdog melawan sang dewa, antara david melawan goliath. Untungnya Si Shawn dan Spielberg tak membiarkan pertarungan puncak berlalu begitu saja. Mereka masih sempat-sempatnya menampilkan sisi ‘drama’ di tengah-tengah serunya pertandingan. Di mana orang terdekat Charlie melihat si mantan petinju dengan mata yang berbeda, mata yang mengagumi si pecundang itu.
Si bocah bermain cukup apik dan mungkin ada campur tangan Spielberg yang selalu bisa menemukan actor bocah berbakat. Si Hugh… dia sudah berusaha maksimal, tapi seandainya diperankan oleh actor yang lebih berkelas… bukan tidak mungkin Real Steel bisa men-steal perhatian para juri dan voters. Tapi tanpa itu pun, film ini tetap sangat berkesan bagi yang sudah menontonnya. Luangkan waktu sejenak atau bahkan isi wikenmu dengan menonton Real Steel. Nggak cuma sama pacar, bersama keluarga dan bahkan dengan bapak atau ibu juga asyik… 7.5 dari 10 poin dari saya.
No comments:
Post a Comment