14 January 2009

Do We Need This?

Merhatiin gak, makin banyak aja jenis produk di pasaran?

Suatu malam ketika sedang rapat, kami bahas mengenai iklan-iklan susu di TV yang seakan berlomba menunjukan kalau susu ini mempunyai kandungan lebih lengkap dari susu lain atau sebelumnya. Kebetulan beberapa hari sebelumnya saya punya pikiran kalau jangan-jangan produsen sekarang berlomba membuat jenis produk baru yang sengaja dibuat sedemikian rupa kalau konsumen membutuhkan produk itu. Tujuannya tentu untuk jualan lah, pure business!

"Kita menjawab apa yang dibutuhkan konsumen. Kalau semua sudah terpenuhi, kita buat produk yang sebenarnya tidak mereka butuhkan, tapi bagaimana caranya mereka jadi membutuhkannya".

Mungkin kalimat yang di atas bisa menggambarkan apa yang dibenak produsen, hehehehe... Ngomongin bagaimana caranya tadi, ya lewat iklan! Si merek datang dengan membawa segudang USP tapi ama agensinya tentu di filter mana yang benar-benar bisa dijual. Setelah ketemu dan ternyata USP seperti itu sudah pernah ada atau sudah banyak yang make, kita cari yang baru kalau perlu positioning baru. Hasilnya: Mizone fokus di mengembalikan konsentrasi dalam beraktivitas ketika minuman isotonik lain 'masih' bermain di wilayah mengembalikan tenaga atau mencegah dehidrasi. Padahal kandungannya gak jauh beda, padahal juga... kalau dinalar kita tidak terlalu membutuhkan itu. Yup, kalau persaingannya ketat, kita harus menemukan sesuatu yang spesial bahkan kalau perlu membuat yang spesial semata-mata agar konsumen mau menoleh lalu membelinya.

Sama juga dengan merek-merek susu. Semua berlomba-lomba menemukan zat/nutrisi baru yang kiranya bisa dijual ke konsumen agar mereka tertarik membelinya. Bahkan terkesan ada ungkapan "kira-kira zat/nutrisi apalagi ya, yang bisa dijual?" Susu untuk ibu yang sedang hamil juga ada dengan promise yang beraneka macam karena nutrisi yang "beraneka macam" juga. Padahal ya... emang jaman ibu kita mengandung dulu, ada nggak susu-susu kayak gitu? dan kita baik-baik saja kan? bahkan tidak kekurangan lahirnya para atlit dan orang pintar. Asal makanan dan minumannya dijaga, bergizi dan alami, insya Allah akan muncul bayi yang sehat dan pintar. Kuncinya adalah yang alami termasuk juga susu untuk bayi. Sepengatahuan saya, sedasyat apapun kandungan nutrisi produk susu bayi, masih lebih sempurna Air Susu Ibu begitu juga untuk susu sapi segar. Secara logika, dengan dimasukannya berbagai macam nutrisi buatan yang pastinya perlu 'perlakuan' khusus dalam memasukannya, otomatis nutrisi alami dalam susu sapi segarnya akan tergerus. Unsur alaminya tentu berkurang.

Inti dari tulisan saya di atas adalah, kadang produk-produk baru yang membanjiri etalase supermarket belum tentu kita membutuhkannya. Keputusan membeli ada pada Anda, putuskanlah dengan bijak.

Semua yang di atas cuma teori isengku aja, tentu keputusan dikembalikan yang membaca.

1 comment:

MUHAMMAD YULIAN MA'MUN said...

sekolah periklanan nih sul?