11 November 2008

Balada Penjual Pete

Saya adalah pelanggan kereta ekonomi Kahuripan ketika mudik. Banyak hal-hal yang menarik di sana yang membuat saya tersenyum sendiri. Baru kemarin Minggu saya menyeleweng ke KA Brantas tujuan Jakarta. Alhamdulillah dapat kereta yang agak bagus (untuk ukuran ekonomi) dan perjalanan lancar dan nyaman.

Ketika meninggalkan Madiun, mendadak ada penjual pete lewat.. ya penjual pete! Sangat jarang aku temui di kereta ekonomi. Bapak-bapak depan saya yang mencari nafkah di Jakarta sampai kaget apalagi harga yang ditawarkan sangat menggoda yaitu 5 rb untuk seikat isi 12-13 batang! Sangat murah. Awalnya si bapak malu-malu tapi ketika ada temannya dia lalu memanggil penjual itu dan menawar hingga harga 4 rb saja. Entah bagaimana ceritanya mendadak penumpang lain pada ikut beli, laris manis deh! Alhasil ketika sampai Solo (Madiun - Solo sekitar 2 jam) si penjual pete langsung turun kereta tinggal bawa tas yang tentu berisi uang melimpah.

Satu pelajaran yang bisa saya ambil, secara tidak sadar si penjual melakukan strategi yang tepat dalam menjual pete.
  1. KA Brantas tujuan Jakarta tentu mayoritas penumpangnya adalah yang mencari nafkah di Jakarta. Di Jakarta sendiri, pete dan jengkol merupakan menu sehari-hari dan favorit terutama bagi warga kalangan menengah kebawah yang merupakan penumpang kereta ekonomi.
  2. Harga sangat-sangat terjangkau bagi warga Jakarta dimana saya dengar dari si bapak yang beli harga sebatangnya di sana 2-3 rb.
  3. Penumpang kereta ekonomi terutama jurusan kota-kota industri semacam Jakarta, kebanyakan adalah yang sudah berkeluarga. Bagi yang berkeluarga tentu pete menjadi bagian tak terpisahkan dari dapur mereka.
Setelah si penjual pete pulang membawa uang segudang, saya melihat ada penjual buku menawarkan dagangannya. Hmm...
  1. Bagi keluarga menengah kebawah membaca buku-buku tebal bukanlah sebuah kebiasaan.
  2. Harga tentu saja tidak murah terutama bagi dompet penumpang selama dalam perjalanan. Uang 20 rb mending buat beli kebutuhan sehari-hari daripada membeli buku biarpun mungkin berguna bagi anak mereka.
  3. Tidak terlalu butuh, harga tidak ramah sama dompet, buku yang terjualpun tidak seberapa.
Mungkin dia perlu belajar dari Penjual Pete tadi...

Kenali musuhmu sebelum kau taklukan

25 July 2008

Apa Gairahmu?

Jujur saja kenapa aku memilih bidang penulis iklan karena tidak bisa merancang gambar di komputer apalagi menguasai perangkat-perangkat lunaknya. Untungnya, memang dunia penulisan naskah yang selama ini aku cari dan ini hasratku. Baru sadarnya ketika aku magang sebagai penulis iklan. Cieee… magang, hmm… jadi ingat seorang mahasiswa bernama Berto. Ketika awal-awal main ke kantor, dia berkeluh kesah bingung memilih antara menjadi pengarah seni atau penulis naskah. Dengan keterbatasan pengalaman aku coba membantu dan dia kembali bertanya, “menjadi penulis naskah itu susah nggak sih?” Kemudian secara lugu aku menimpali, “gampang-gampang susah”. Lalu matanya menerawang semakin bingung, hehehe… Dengar-dengar sekarang doi malah asyik ber-AE ria, hmmm… Mungkin setelah beberapa pengalaman membuat dia menemukan apa gairahnya. Tapi jalan apapun (anyway), memang seperti itu adanya. Asal punya gairah atau hasrat, kita pasti bisa. Nah… sebagai awalan untuk terjun bahagia ke dunia iklan, mari temukan apa gairahmu!

Bagi yang muda yang ceria yang kuliah di periklanan, pasti bingung ingin konsentrasi kemana jadi isu utama. Tidak usah bingung, tanyakan pada hati apa kesukaan dan gairahmu. Bagi yang suka kata-kata, mengkhayal, mengarang cerita dan lain-lain, penulis naskah bisa jadi pilihan. Bagi yang suka merancang gambar, menyukai seni gambar, menguasai perangkat lunak rencang gambar dan lain-lain, cobalah menjadi pengarah seni. Tidak susah sebenarnya asal kita bisa mengenali diri sendiri, apa kemampuan dan gairahmu. Bagaimana, sudah ketemu belum? Kalau sudah, mari ngobrol yang lainnya.

Kerja di dunia iklan itu salah satu yang penting adalah pengalaman. Pengalaman sendiri berasal dari keinginan kita untuk berubah. Berubah untuk meredam ego yang segunung, untuk mau belajar dari siapapun dan apapun. Berubah demi mendapat pengalaman agar makin berilmu. Berubah karena “dipaksa” oleh gairah yang menggelora.

Ada yang suka sinetron? suka Kangen Band, Radja? Pasti kebanyakan tidak tapi eh, kok ada yang bilang “biasa saja, kadang iseng-iseng nonton”? Bagi yang jawab tadi, selamat Anda layak naik satu tingkat lagi. Kenapa begitu? Karena eh karena, aku pribadi yakin kalau ingin lebih kreatif janganlah anti terhadap apapun. Okelah mungkin ini terbaca basi, tapi beneran lho.. ide itu bisa dari mana saja tak terkecuali sinetron. Lihat saja beberapa tahun lalu Smooth-E me-ratu-i (kan produk buat cewek, makanya me-ratu-i) ajang-ajang penghargaan iklan di dunia. Aku cukup yakin inspirasinya dari kisah-kisah drama ala sinetron dan drama Hongkong. Menurut yang aku alami, mencari ide itu lebih mudah kalau kita bisa meredam ego untuk rakus terhadap hal apapun dan peka akan sekitar kita. Tidak kalah penting adalah rasa ingin tahu yang harus terus membara. Kata seorang legenda iklan bule, “ide itu tidak ada lagi yang asli, yang ada hanya menggabungkan beberapa ide lama menjadi baru”. Perkaya wawasan, peka terhadap apapun dan kumpulkan ide-ide yang muncul untuk sebuah ide yang lebih segar.

Tidak hanya demi sebuah ide kita harus berubah, tapi mumpung masih muda.. mbok yao, rajin-rajin menyedot ilmu dari para sesepuh periklanan salah satunya lewat magang. Mungkin pas magang ada yang mengeluh tidak dibayarlah, dicuekinlah dan lah-lah lainnya, tapi kalau dipikir-pikir, kapan lagi bisa nyari ilmu gratis di dunia kerja nyata, syukur-syukur biro multi-nasional? Sebuah pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh hati nurani masing-masing, hehehe… “Yeah… yeah… ngomong sih gampang Mas…”, oke-oke kalau nampak melemaskan, masih ada jalan lain misalkan sering ngobrol dengan praktisi iklan lokal atau mencari sumber ilmu lainnya. Tapiiiii… kembali lagi, kalau dasarnya enggan meninggalkan area nyaman untuk berubah.. ya percuma! Aku yakin kalau kita sudah menemukan gairah itu, tidak ada kata sengsara di hari-hari kita.

Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan. Pilihan yang muncul setelah kamu mengalami perubahan. Perubahan yang bangkit dari kubur ketika kamu mulai mengenal iklan-iklan A Mild, mengenal biro iklan bernama Ogilvy, menjajah satu seminar iklan ke seminar lain, mengenal Budiman Hakim dan Dewa Dewi iklan lain, browsing di adsoftheworld.com hingga gabung CCI yang membuatmu menemukan apa hasratmu. Hasrat yang memberi kamu senyum ketika orang terpengaruh dan membicarakan iklan buatanmu. Jadi.. temukan gairahmu, berubahlah untuk membuat perubahan!

Semoga bermanfaat, maaf kalau ada yang bingung dengan beberapa istilah di atas karena kesengajaanku untuk tetap setia menggunakan Bahasa Indonesia.

19 May 2008

Never Ending 6 Jam

Kahuripan adalah transportasi yang paling sering aku pakai ketika mudik. Seperti kereta ekonomi pada umumnya, telat merupakan hal biasa malah sebuah keajaiban bila lebih cepat dari biasanya. Hal itu karena jalur kereta yang kebanyakan daerah cuma satu jalur, maka yang diutamakan tentu kereta-kereta eksekutif kemudian bisnis baru ekonomi. Ya iyalah, secara paling murah gitu loh!!! Hehehehe... Bayangkan, Jogja - Kediri naik ekonomi cukup 21 ribu rupiah, sedangkan eksekutif 100-an ribu. Aje gile jauh amat selisihnya, hahaha... jadi yang sabar ya, kalau naik kereta ekonomi, harap maklum.

Karena saking seringnya naik ekonomi, semua keterlembatan itu seakan menjadi hal biasa bagiku. Tapi... tidak ketika semalam saya balik ke Jogja naik Kahuripan si kereta ekonomi. Dihitung-hitung secara durasi waktu tidak jauh berbeda dengan sebelum-sebelumnya yaitu sekitar 6-7 jam, tapi semalam terasa lamaaaaaa... sekali. Selidik punya selidik dan sedikit menyimpulkan, ini karena berhenti lamanya (kurang lebih 20 menit) aku catat sampai 4-5 kali. Biasa, "crash" dengan kereta-kereta mewah makanya mau tidak mau harus mengalah. Pantatan jadi terasa lama banget nggak ketulungan. Bayangkan cuaca mendung yang bikin hawanya panas terus terperangkap di dalam gerbong minim ventilasi. Berminyak deh badan kayak model-model lagi pose di pantai. Biarpun terasa lama tapi kok ya tepat waktu... Sial, ini semua cuma permainan waktu tempuh, penumpang ekonomi yang selalu jadi tumbal.

Kereta Ekonomi, Kereta Paling Sabar

12 May 2008

I love U, Karen...


Sejatinya seorang vokalis haruslah menjadi motor penampilan sebuah band. Selain harus komunikatif dia harus bisa menghubungkan antara band dengan penonton sehingga muncul ikatan "percintaan". Dia harus bisa menjadi pusat perhatian sekaligus pemimpin yang membuat penonton "patuh" terhadapnya. Beberapa vokalis band legenda sudah membuktikannya. Mereka berhasil menyihir para fans dengan tingkah polah yang membuat para fan jatuh cinta pada mereka. Untuk ukuran Indonesia banyak vokalis yang berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna. Mereka punya kharisma dan segala yang dibutuhkan seorang vokalis sejati. Sebut saja Kaka Slank, Bang Iwan Fals dan vokalis-vokalis band besar angkatan sebelum mereka. Untuk takaran dunia, lebih tak terhitung jumlahnya. Ada Bono U2, Chris Martin, Matt Bellamy, Freddy Mercury, M. Jackson, Robert Plant, Ozzy Osbourne dan vokalis legend lainnya. Untuk era sekarang... saya menyebut Karen O dari Yeah Yeah Yeahs memiliki semua potensi menjadi vokalis kelas dunia bahkan legend.

Tehnik vokalnya memang tidak sedasyat goyang Inul atau menyanyinya Krisdayanti, tapi dia punya ciri khas, karakter dan kharisma. Bagi yang pernah melihat livenya, pasti teman-teman akan mengerti maksud saya. Style baju yang nggak lazim dan out of the box (bisa jadi trend center), dipadu tingkah polah enerjik yang 'menyantet' penonton untuk betah menunggu aksi gila berikutnya. Secara penampilan sangat enak untuk dinikmati. Karakter vokalnya juga unik. Vokal yang cewek banget tapi tetap enak buat ber-rock ria dan malah itu kelebihannya. Musik keras, vokal kadang kasar tapi tetap sejuk di telinga. Semua kelebihan Karen membuat dia selalu jadi pusat perhatian biarpun usia band mereka masih sangat muda. Saya berani bilang asal mereka konsisten, mereka punya modal untuk menjadi band besar bahkan legenda. Sound dan musik mereka khas, ditambah vokalis yang yahud punya. Bagi teman-teman yang ingin melihat aski gokilnya, buka saja youtube.com.

17 April 2008

Uniknya Shalat Jum'at

Bagi kaum cowok, shalat Jum'at merupakan kewajiban. Bolehlah nggak mengerjakan dengan catatan memang benar-benar tidak bisa dan itupun ada batasan maksimal 2 kali berturut-turut kalau nggak salah. Tapi untuk saya, shalat Jum'at merupakan moment yang selalu berkesan. Tidak cuma karena pertemuan terakhir dengan Ayah pulang Jum'at-an bersama, tapi tentang Jum'at-an itu sendiri.

Setiap orang pasti punya masalah begitu juga saya. Dan apa yang membuat saya selalu tersenyum dan menyimak khotbah Jum'at, setiap aku punya masalah ternyata di khotbah mengangkat tema yang sama dengan masalahku. Apakah itu kebetulan? Tapi kok hampir setiap khotbah? Ya Allah Wallahua'lam, hehehe... Saya anggap itu kesengajaan Allah untuk menjawab semua masalah-masalahku, Alhamdulillah. Misalkan khotbah tadi yang garis besarnya agar kita selalu berpegang pada Allah apapun masalah yang dihadapi bahkan bila kita sampai pada tahap depresi, ternyata sesuai dengan situasi saya semalam. Yup, semalam entah kenapa pikiran dan hati sama-sama bergejolak tidak karuan menjurus ke depresi. Untungnya saya masih bisa menahan diri dan ada teman-teman kontrakan yang bermain PS di kamarku sehingga gundah saya teralihkan. Terimakasih Allah, biarpun banyak yang bilang mungkin itu kebetulan, tetap saya anggap petunjuk dan kasih sayang dari-Mu.

Ya Allah, salam rindu buat Ayah saya...

17 January 2008

Selayang Iklan

Beberapa iklan favorit ku ... Please enjoy it!





kjsbavj